Halaman

Kamis, 31 Mei 2018

9 Alasan Mengapa Kuliah di Jogjakarta Bisa Sangat Menyenangkan

Setelah lulus SMA, banyak orang yang rela merantau ke kota besar demi menuntut ilmu di perguruan tinggi berkualitas. Jika kamu adalah salah satunya dan hingga sekarang masih bingung ingin kuliah di kota mana, maka Yogyakarta adalah kota pertama yang bisa jadi pilihan.

9 Alasan Mengapa Kuliah di Jogjakarta Bisa Sangat Menyenangkan

Sudah bukan rahasia lagi jika banyak orang ingin kuliah di kota yang lebih akrab disebut Jogja ini. Bahkan banyak orang yang menganggap Jogja sebagai kota yang menyenangkan untuk melanjutkan kuliah. Inilah alasan-alasannya:

1. Banyak pilihan perguruan tinggi

Selain kota gudeg, jogja juga mendapat julukan kota pelajar. Tentu pemberian julukan ini bukan tanpa alasan. Ribuan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia setiap tahunnya datang ke Jogja untuk menuntut ilmu. Alasan utamanya karena di Jogja banyak pilihan perguruan tinggi. Terdapat lebih dari seratus perguruan tinggi swasta dan beberapa perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, seperti UGM (Universitas Gadjah Mada), UII (Universitas Islam Indonesia), dan UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

2. Pilihan jurusan yang sangat beragam

Banyaknya perguruan tinggi yang bermukim di Jogja otomatis membuat pilihan jurusan saat kuliah di sana sangat beragam. Mulai dari ekonomi, manajemen, seni, keguruan, kedokteran, animasi, penerbangan, pelayaran, hingga teknik nuklir, semuanya ada.

Jurusan-jurusan tertentu dengan repustasi terbaik juga diidentikkan dengan beberapa perguruan tinggi di Jogja. UNY misalnya, terkenal dengan jurusan-jurusan keguruan dan ilmu pendidikannya, ISI Yogyakarta yang menawarkan jurusan-jurusan seni dengan reputasi terbaik di Indonesia, dan UGM dengan jurusan bidang IPA dan IPS yang tak pernah sepi peminat setiap tahunnya.

3. Biaya hidup terkenal murah

Bila dibandingkan dengan kota besar lain yang memiliki banyak kampus seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, biaya hidup di Jogja dikenal jauh lebih murah. Bagaimana tidak, kamu masih bisa menemukan kost-kostan dengan harga mulai 200 ribu rupiah dan kontrakan Jogja perbulan juga murah-murah. Dengan uang 10 ribu rupiah saja, kamu sudah bisa mendapatkan seporsi makanan dan minuman yang mengenyangkan.

Tak sulit pula menemukan angkringan-angkringan di sudut-sudut Jogja yang menjajakan nasi kucing seharga 3000 rupiah. Warung burjo yang buka 24 jam dekat kampus-kampus juga menjadi penyelamat mahasiswa terutama saat akhir bulan saat keuangan semakin menipis.

4. Surga kuliner

Banyaknya kuliner yang bisa dicoba juga menjadi kesenangan tersendiri saat tinggal dan kuliah di Jogja. Makanan tradisionalnya saja yang terkenal enak sulit dihitung jumlah pastinya. Ada gudeg, bakmi, oseng mercon, krecek, mangut lele, sate klatak, bakpia, yangko, dan masih banyak lagi. Kamu tidak akan kehabisan tempat kuliner untuk dicoba. Di Jogja juga banyak kafe dan restoran yang menyajikan menu-menu modern dengan harga yang masih terjangkau untuk kalangan mahasiswa.

5. Indonesia mini

Kehidupan masyarakat Jogja memang masih identik dengan budaya Jawa yang masih kental. Namun, di dekat kampus-kampus, kamu bisa menemukan banyak mahasiswa perantauan dari etnis dan ras yang berbeda. Seperti di UGM, mahasiswanya sangat heterogen. Mahasiswa-mahasiswa yang datang untuk menimba ilmu di Jogja membawa kebudayaan daerah masing-masing.

Perbedaan ras, agama, dan warna kulit tak membuat mereka hidup berjauhan. Mereka justru dapat hidup penuh toleransi dan belajar kebudayaan yang dibawa satu sama lain. Inilah yang membuat Jogja dianggap seperti Indonesia mini. Di Jogja pun kerap diadakan festival kebudayaan untuk melestarikan kebudayaan daerah yang dibawa oleh para mahasiswa.

6. Banyak tempat wisata menarik

Seperti kota besar lainnya, Jogja juga tak lepas dari pengaruh modernisasi di mana kamu dapat dengan mudah menemukan berbagai tempat hiburan, seperti bioskop, mall, dan kafe kekinian. Kendati demikian, di Jogja juga banyak wisata alam yang menarik untuk dikunjungi kala pikiran terasa penat karena banyak tugas kuliah. Mulai dari pantai, gunung, hingga gua, semuanya menggoda untuk segera dikunjungi.

7. Masyarakat terkenal ramah

Yang pernah ke Jogja pasti setuju kalau masyarakat di sana ramah-ramah terhadap para pendatang. Tidak kenal tapi menyapa sudah menjadi kebiasaan masyarakat Jogja, baik itu pada wisatawan lokal maupun asing. Masyarakat Jogja juga akan dengan senang hati menunjukkan jalan jika kamu tersesat.

8. Atmosfir yang mendukung

Sebagai kota pejalar, Jogja memang memiliki atmosfir yang sangat mendukung untuk belajar kondusif. Banyak kampus ternama dengan reputasi yang tak perlu diragukan lagi. Selain itu, kegiatan belajar para mahasiswa di Jogja juga didukung dengan keberadaan toko buku yang menjamur di berbagai sudut kota. Banyaknya mahasiswa pendatang ke Jogja juga memicu terbentuknya berbagai komunitas. Komunitas ini bisa kamu manfaatkan untuk menambah teman dan pengetahuan.

9. Kota seniman

Seniman mendapat tempat luas di hati masyarakat Jogja. Mulai dari mural berwarna mencolok pada dinding fly over, aneka lukisan, seni gerabah di Desa Kasongan, seni kerajinan perak Kotagede hingga musisi jalanan yang melantunkan lagu Jawa tradisional yang meramaikan sudut-sudut kota. Bagi kamu yang seorang pecinta seni, kuliah di Jogja tentu membawa kesenangan tersendiri di mana kamu bisa belajar berbagai kesenian tradisional Jogja dari senimannya langsung.

Jumat, 25 Mei 2018

5 Hal yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui Tentang Jalan Malioboro

Kawasan mana yang akan dituju ketika baru pertama kali menginjakkan kaki di Jogja? Kebanyakan orang pasti menjawabnya Malioboro. Ya, jalan Malioboro bisa dikatakan sebagai pusat aktivitas pariwisata di Jogja.

5 Hal yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui Tentang Jalan Malioboro

Mereka yang baru pertama kali liburan ke Jogja pasti akan ke Malioboro untuk sekedar berfoto di papan nama jalan sebagai bukti “sah” telah ke Jogja hingga belanja dan mencicipi makanan tradisional Jogja sambil menikmati alunan musik pengamen jalanan yang melantunkan lagu bahasa Jawa.

Membahas jalan Malioboro, tahukan Anda bahwa ada setidaknya 5 fakta tentang Malioboro yang tidak diketahui orang. Penasaran?

1. Asal-usul nama Malioboro

Tahukah Anda arti nama Malioboro? Atau bagaimana asal usulnya? Meskipun terkenal, tapi ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui arti maupun asal-usul jalan Malioboro. Nama Malioboro berasal dari kata “Malyabhara” dalam bahasa Sansekerta, yang artinya berhiaskan karangan bunga.

Zaman dahulu, kerajaan Mataram kerap mengadakan upacara perayaan atau kirab yang iring-iringannya selalu melewati jalan Malioboro yang dulu menjadi penghubung antara Merapi dan Keraton. Konon banyak bunga yang ditebarkan ketika melewati jalan Malioboro, yang mana penebaran bunga ini bagian dari prosesi upacara perayaan. Hingga kini pun, jalan Malioboro kerap dipenuhi karangan bunga jika ada prosesi pernikahan yang diselenggarakan di Keraton.

Minggu, 20 Mei 2018

Berapa Biaya Hidup di Yogyakarta perbulan? Ini Rinciannya

Meski menyandang predikat kota besar, Jogja dianggap sebagai salah satu kota dengan biaya hidup terjangkau dibandingkan kota besar lainnya, seperti Jakarta dan Surabaya. Alasan ini menjadi asalan mengapa banyak orang tertarik untuk merantau ke Jogja. Tapi apakah saat ini biaya hidup di Jogya masih murah?

Berapa Biaya Hidup di Yogyakarta perbulan? Ini Rinciannya

Setiap tahunnya, Jogja “diserbu” banyak pendatang terutama kalangan pelajar. Ya, Jogja menjadi tempat berdirinya sejumlah universitas negeri favorit. Sebut saja Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Meski biaya kuliah rata-rata mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun hal itu tak menyurutkan niat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Jogja. Selain memang lembaga pendidikan tinggi di Jogja banyak yang memiliki reputasi bagus, biaya hidup murah menjadi alasan mengapa Jogja masih menjadi kota rantau yang menyenangkan untuk menuntut ilmu dan Jogja juga memiliki banyak destinasi wisata yang bisa sekalian dieksplorasi.

Lantas, berapakah rata-rata biaya yang dihabiskan ketika tinggal di Jogja? Mari kita rinci!

Biaya tempat tinggal 

Dekat kampus-kampus, banyak tersedia hunian untuk mahasiswa, baik itu berupa asrama, kost, maupun rumah kontrakan. Asrama dekat kampus rata-rata ditarif Rp 500 ribu per bulan dan umumnya pembayaran harus dilunasi per tahun. Sementara kamar kost standar ditarif mulai dari rentang harga Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu, di mana di dalamnya sudah tersedia tempat tidur, lemari, dan terkadang Wi-Fi.

Selasa, 15 Mei 2018

Inilah Perhitungan Biaya Selama 3 Hari Wisata di Jogja

Jika belakangan ini pekerjaan terasa berat dan susah fokus, itu berarti saatnya merencanakan piknik! Tak perlu ke luar negeri hingga harus lama cuti, tak perlu juga keluar uang banyak hingga menghabiskan tabungan. Wisata ke Jogja bisa jadi pilihan tepat yang tidak membuat kantong cekak.

Inilah Perhitungan Biaya Selama 3 Hari Wisata di Jogja

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jogja memiliki tempat-tempat wisata menarik. Mulai dari wisata pantai, wisata perbukitan, wisata gua, wisata budaya, hingga wisata kuliner dan belanja. Banyaknya tempat wisata membuat menjelajah Jogja tak cukup 1 hari. Setidaknya butuh waktu 3 hari untuk mengunjungi ikon-ikon wisata populer di kota yang juga disebut kota pelajar ini.

Untuk liburan 3 hari di sana, uang saku yang perlu Anda disiapkan juga cukup terjangkau. Tak percaya? Berikut kami beri gambaran untuk mempersiapkan anggaran wisata ke Jogja. Budget minimal tapi tidak meninggalkan segi kenyamanan selama berwisata.

Kamis, 10 Mei 2018

7 Lokasi Belanja Paling Murah Meriah di Yogyakarta: Mari Belanja!

Salah satu aktivitas yang paling disenangi wisatawan saat di Jogja adalah belanja. Selain surganya kuliner dan wisata alam, Jogja memang menjadi surga yang akan memuaskan hasrat para shopaholic.


Anda pun tak perlu pergi ke mall untuk merasakan pengalaman belanja yang menyenangkan. Karena ada banyak lokasi belanja di Jogja yang menawarkan barang-barang yang menarik untuk dilirik. Dari sekian banyak lokasi belanja, berikut kami merangkum 7 lokasi belanja paling murah di Jogja:

1. Malioboro 

Sebagai pusat wisata Jogja, jalan Malioboro kerap ramai wisatawan yang berburu oleh-oleh. Entah itu berupa makanan maupun pakaian. Ya, sepanjang jalan Malioboro dipadati toko hingga sampai pedagang emperan. Barang yang mereka jual pun begitu beragam dan bisa ditawar. Mulai dari kaos, batik, makanan hingga aksesoris. Aktivitas menyusuri emperan dan toko-toko di kawasan Malioboro untuk berburu oleh-oleh atau sekadar jalan-jalan akan menjadi aktivitas yang membuat Anda lupa waktu.